Angin kecil yang bermain di pucuk daun kering
masih saja mengibaskan sayap-sayapnya
kea rag lautku, mama !
dan kabut yang kemarin di bibir pantaiku
terhalau jauh ke dasar lembah belantara
aku kini sehampar langit, bagai yang mendekap
berjuta matahari
aku adalah tasik yang memendam mutiara
dan beragam jenis ganggang
aku ternyata kaki-kaki legam menapak di rengkah
pematang
juga adalah bulan yang melambai di ranting jambu
ketika mama berkisah tentang sungai
da halimah mencuci rambut di atas batu
angin kecil yang bertengger di atas dangau
masih juga mencubit-cubitkan jari-jarinya, mama !
bau lumpur dan tanah coklat
mencakr-cakar mimpiku berdarah
aku kini burung pipit yang tak pernah letih
melintas dalam kabut mencari nyanyianku yang dulu
ketika kemarau bertahun-tahun mengepakkan bulunya
dan meluruhkan satu persatu rambut hitam
di ubun-ubun waktu
hanya begini sajakku, mama !
aku kini telah temukan wajahku
lelaki di atas pematang
yang selalu rindu pada wangi daun pandan di
rambutmu.
Bulukumba 1983
Tidak ada komentar:
Posting Komentar